"Jangan Genit-genitan di Luar Negeri, SBY Harus Turun Tangan"


Angkasa Yudhistira Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Rumgapres)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Rumgapres)
JAKARTA - Bentrok antara personel TNI dan Polri kembali pecah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis 7 Maret lalu. Sosiolog, Tamrin Amal Tamagola, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun langsung mendamaikan dua institusi negara ini.

"Jangan terlalu genit-genitan itu di luar negeri. Kalau dia sudah tidak turun tangan dan turun kaki di lapangan, nanti malah banyak yang teriak-teriakan untuk turunkan SBY," ujarnya, saat acara diskusi Polemik Sindo Radio bertema 'Cerita Lama TNI dan Polri' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2013).

Sebab, bila sampai masyarakat menuntut SBY turun dari kursinya gara-gara dianggap tidak becuh mendamaikan TNI dan Polri, Tamrin mengaku tak sependapat dengan hali ini.

"Walaupun sebenarnya kita juga sudah bosan dengan dia. Tapi kita gunakan cara konstitusional sajalah, tunggu 2014," kata Tamrin.

Senada dengan Tamrin, anggota Komisi I DPR, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa SBY tak bisa berkomentar dari jauh mengenai konflik “dua bersaudara ini”, namunm harus diselesaikan secara langsung di lapangan.

"Harus turun tangan. Kalau tidak ini akan terjadi ditempat lain. Zaman Orde Baru, itu kan menyatukan TNI dan Polri. Meskipun bukan suatu yang pas, tetapi semangtanya adalah bagaimana aparat ini bersatu dalam satu komando meteri pertahanan," kata Muzani.

0 komentar:

Post a Comment