ClipArt? Ya, ini adalah istilah untuk koleksi stok gambar yang disediakan pihak ketiga. Selain ClipArt juga dikenal stok foto yang berisi koleksi foto, baik yang didistribusikan secara gratis maupun berbayar. Gambar-gambar yang terdiri atas kartun, dekoratif hingga ke ilustratif ini sudah banyak ditawarkan sejak awal tahun 90-an (bahkan jauh sebelum itu). Jika koleksi ini dipasang pada slide zaman sekarang, bukannya menimbulkan efek klasik, tetapi justru tampilan jadul yang bisa merusak situasi.

Hal ini bukan salah clipart-nya tetapi kesalahan dalam memilih dan me-masangnya. Banyak pembuat slide mencari dan memasang clipart secara asal-asalan, sehingga hasilnya bukannya mendukung tampilan slide, tetapi malah membunuhnya.

Clipart dan stok foto yang tepat serta dipasang pada lokasi yang tepat, masih bisa mendukung tampilan sebuah slide.

Rumusnya, pilih clipart yang sesuai. Belajarlah memahami estetika tampilan dan grafis. Biasakan untuk melihat karya-karya grafis yang bagus. Bedakan dengan yang buruk. Kalau Anda tahu itu buruk, jangan terapkan pada karya Anda. (Susahnya … kalau menurut kita itu sudah sangat bagus, tetapi ternyata orang lain justru menganggap sangat buruk.)

Bahkan saya memercayai jargon: Good Copy is better than Bad Original. Sementara Anda belum mampu membuat karya slide yang orisinal, dosanya akan lebih kecil jika Anda meniru slide orang lain, dibanding menyajikan slide buruk yang membuat audiens Anda tersiksa.

Artikel diambil dari buku: Business Presentation (terbit 14 Januari 2013)
Penulis: Adi Kusrianto
Penerbit: PT Elex Media Komputindo